Mei 04, 2011

METODE PEMBELAJARAN TAHFIDZUL QUR`AN

  
Pembelajaran tahfidz al-qur`an yang telah diselenggarakan oleh beberapa sekolah dasar mengalami kendala, terutama untuk dapat menjadikan para siswa hafal dengan lancar dan benar, apalagi yang berada di sekolah negeri yang sangat sedikit alokasi waktu jam PAI, melihat hal itu maka akan dipaparkan beberapa metode hafalan al-qur`an yang dapat menunjang kelancaran pembelajaran hafalan para siswa, di dalam metode tahfidz ini merupakan metode yang baru untuk dapat dipraktekkan oleh para guru dalam pembelajaran tahfidzul qur`an , diantara metode dan langkah –langkahnya adalah sebagai berikut ini
1.      Metode takrir
Metode ini dapat diterapkan bagai anak – anak yang berada di TK maupun yang di kelas I SD/MI, langkah-langkahnya adalah :
    1. Guru membaca 1 ayat dengan suara keras, dan memperintahkan para siswa untuk diam dan mendengarkan dengan seksama
    2. Guru menyuruh siswa mengulangi ayat yang telah dibacakan oleh gurunya dengan bersama – sama
    3. Guru menyuruh siswa untuk menghafalkan ayat tersebut berulang –ulang
    4. Guru menguji beberapa siswa untuk menguji kemmapuan hafalannnya
2.      Metode mutaba`ah
Metode ini dapat diterapkan disetiap jenjang pendidikan terutama yang berada di kelas I, II sampai kelas VI, langkah –langkahnya adalah :
    1. Guru membaca dan mengahafalkan 1 ayat dari satu surat, kemudian para siswa disuruh menirukan
    2. Getelah para siswa dianggap bisa, maka dapat dilanjutkan dengan guru membaca dari ayat pertama sampai ayat yang kelima, kemudian siswa menirukan
    3. Diakhir pelajaran guru bersama para siswa membaca ayat tersebut bersama –sama
3.      Metode muroja`ah
Metode ini dapat diterapkan pada seluruh jenjang pendidikan, dengan harapan agar suratsurat yang telah dihafalkan siswa menjadi lebih tsiqah, langkah –langkahnya adalah ;
    1. Guru menghafalkan 5 ayat atau 1 surat yang telah dihafalakan pada hari sebelumnya bersama dengan siswanya
    2. Guru menyuruh para siswa hafalan bersama –sama
    3. Guru menguji hafalan siswa satu persatu

4.      Metode broken ball
Metode ini dapat diterapkan pada jenjang SD/MI kelas IV-VI dan jenjang seterusnya, langkah-langkahnya adalah
    1. Guru mengahafal surat dan para siswa menirukan
    2. Guru membagi siswa dalam kelompok-kelompok yang terdiri dari 3 atau 5 siswa
    3. Guru memnyuruh para siswa bersama kelompoknya untuk menghafal surat bersama kelompoknya
    4. Guru menyuruh setiap kelompok mengajukan hafalan
    5. Guru menyuruh seluruh kelompok hafalan secara bergantian
5.      Metode Quesioner
Metode ini dapat diterapkan di semua jenjang, tujuannya adalah untuk meningkatkan kwalitas hafalan yang telah dihafalkan
    1. Guru dan murid mengulang surat yang telah dihafalkan
    2. Guru memberikan pertanyaan – pertanyaan, baik dengan model asilah anis surah, yaitu guru membaca potongan ayat dari satu surat, kemudian murid disuruh menebak nama surat tersebut, model yang lain adalah asilah anil ayat, yaitu guru membaca 1 ayat kemudian siswa disuruh melanjutkan. Dapat pula model pertanyaan – pertanyaan lain  
6.      Metode Baidhawiy
Dengan metode ini diharapkan semua siswa ikut serta dan terlibat dalam kegiatan hafalan al-Qur`an, langkah – langkahnya adalah :
    1. Guru membuat kelas menjadi 1 kelompok dan posisi duduknya melingkar
    2. Guru memberitahukan para siswa surat yang akan dihafalkan
    3. Guru membaca 1 ayat dari surat tersebut
    4. Guru memerintahkan setiap santri hafalan satu persatu dengan bergiliran dan bergantian

7.      Metode Taqdim
Metode ini untuk mengetahui kwalitas hafalan siswa secara individual, langkah – langkahnya adalah
    1. Guru bersama siswa menghafalkan bersama ayat-ayat al-Qur`an
    2. Guru menyuruh siswa mengajukan hafalannya secara individual
8.      Metode mudhaharah
Metode ini untuk menumbuhkan rasa kepercayaan diri, dan sekaligus untuk meningkatkan kwalitas hafalan al-Qur`an atau menambah hafalan, langkah – langkahnya adalah :
    1. Guru bersama siswa menghafalkan surat
    2. Guru menyuruh siswa maju ke depan kelas dan memimpin hafalan,
    3. Guru menyuruh siswa tersebut bersama siswa yang lain menghafal surat secara bergantian
    4. Guru memerintah siswa tersebut memberikan pertanyaan kepada beberapa temannya


2 komentar:

Catatan Jinan mengatakan...

maaf mau tanya, artikel diatas diambil dari buku apa ya referensinya diambil dari mana? terimakasih...

Catatan Jinan mengatakan...

saya butuh referensi bukunya....