Demakan sebuah desa yang terletak di Kabupaten
Sukoharjo, Jawa Tengah, sejarah PPTQ Al Ikhlash berawal. Roda kehidupan berjalan
seperti pada umumnya, penduduk di sekitar desa Demakan sibuk dengan bercocok tanam dan sosial. Perekonomian semakin meningkat dan masyarakat mulai mengalami kemajuan serta
perkembangan. Di sisi lain, gerakan syi`ar Islam belum berjalan dengan maksimal
dan kemaksiatan masih memprihatikan.
Beberapa ulama mulai menggiatkan dakwah untuk
masyarakat Demakan dan sekitarnya dengan diselenggarakan berbagai pengajian.
Salah satu tokoh ulama yang tergerak hatinya untuk ikut andil memajukan dakwah
dan syi`ar Islam adalah Ust. Sridadi, SE. M.Si, Al Hafiz. Selain mengajar di
pengajian umum, beliau juga fokus dalam pendidikan anak dengan mendirikan
Madrasah Diniyah Awwaliyah. Beliau memiliki cita-cita besar untuk mengantarkan
generasi muda menjadi generasi qur`ani dan pejuang Islam.
Madrasah Diniyah Awwaliyah didirikan pada tahun 2007
diberi nama Al Ikhlash sesuai dengan nama Masjid Al Ikhlash. Pendidikan yang
diselenggarakan fokus pada pendidikan keislaman. Kegiatan pembelajaran dimulai
puku 16.00-17.00 WIB. Materi pelajaran yang diajarkan di antaranya: Aqidah Akhlaq,
Fiqih, Bahasa Arab, Hadits. Seiring berjalannya waktu, Madrasah semakin berkembang, terbukti jumlah santri yang belajar semakin bertambah dan pada awal tahun ajaran 2010/2011 mulai diterbitkan
kalender pendidikan, silabus dan RPP untuk bekal parta ustadz dan ustadzah
dalam mengajar.
Masyarakat mulai merencanakan untuk
mendirikan sekolah reguler. Pada awalnya ada gagasan untuk mendirikan SDIT (Sekolah Dasar Islam Terpadu). Setelah
mempertimbangkan banyak hal dan untuk kemaslahatan yang lebih baik ditetapkan mendirikan
pondok pesantren di atas tanah wakaf yang sudah disediakan. Diharapkan dengan adanya pondok pesantren,
dapat merubah masyarakat sekitar menjadi islami dan dapat ikut andil dalam mencetak
generasi qur`ani, memiliki khazanah keilmuan islam yang mendalam dan berwawasan luas. Kurikulum
pendidikan pondok pesantren mengintegrasikan ilmu – ilmu syar`iyah ilmu
– ilmu ghairu syar`iyah, serta ada pembekalan ilmu kewirausahaan. Dengan sistem pendidikan tersebut diharapkan para santri menjadi du`aat (para
pendakwah) dan pejuang Islam, mengajarkan Al Islam kepada masyarakat di pelosok
desa dan seluruh daerah di Indonesia, .
Pondok Pesantren tersebut diberi nama “Al-Ikhlash” dan berada di bawah bimbingan Ustadz Sridadi, SE. M.Si, Al Hafiz selaku
mudir dan pimpinan Yayasan Al Ayyubi. Tepat pada tanggal 14 Februari 2011
pondok pesantren Al Ikhlash resmi dibuka dan menerima santri berjumlah 30
anak dengan biaya pendidikan gratis. Jenjang pendidikan yang diselenggarakan
pada awalnya adalah tingkat Wustho/Tsanawiyah/SMP. Dengan sarana prasarana yang
secukupnya proses pembelajaran dapat berlangsung dengan baik.
Tahun 2014 mulai dibuka jenjang pendidikan
tingkat Ulya/Aliyah/SMA dengan adanya penambahan materi pembelajaran yang
menyesuaikan kurikulum KEMENAG dan LIPA. Selain itu selang beberapa tahun,
dibuka program I`dad diperuntukkan bagi santri yang ingin memperdalam ilmu
syari`ah dan persiapan masuk di tingkat Ulya. Karena animo masyarakat untuk
mendaftarkan putra dan putrinya di PPTQ Al Ikhlash semakin meningkat, maka
dibuka program untuk putri dari tingkat Wustho, I`dad dan Ulya.
Seiring dengan kebijakan menteri pendidikan
terkait peningkatan kualitas pendidikan di tingkat pesantren, diselenggarakan
Akreditasi di lembaga pendidikan pesantren di seluruh Indonesia. PPTQ Al
Ikhlash mengikuti program Akreditasi pada tahun 2019. Al hamdulillahi rabbil
`alamiin berdasarkan Sertifikat Akreditasi No. PKBM/31100/0139/11/2019 ditetapkan di Jakarta, 20 Nopember 2019 PPTQ Al Ikhlash memperoleh Akreditasi A (Unggul).
4 komentar:
ada buat mondok kilatnya ndak..
Pondok itu mengenang dan mempunyai inspirasi tersendiri.... Semangat tuk mondok
Niki bosnya berapa ya
Niki nomor NPSN NYA BERAPA YA MAAP TADI YANG DIATAS SALTIK ..
Posting Komentar