“ganti
menteri ganti kurikulum, ganti menteri ganti kebijakan”
kalimat tersebut sering didengar di tengah masyarakat. Apabila dilihat secara
sekilas kalimat yang dilontarkan tadi seakan memang benar. Ketika yang menjadi
menteri Bp. Muhammad Nuh seluruh sekolah diharuskan menerapkan kurikulum 2013
dan kebijakan itu berubah ketika menterinya diganti oleh Bp. Anies Baswedan,
beliau mengeluarkan dualisme kurikulum. Sekolah yang telah menerapkan kurikulum
2013 selama 1 tahun pelajaran harap dilanjutkan sedangkan sekolah yang baru 1
semester menerapkan kurikulum 2013 diharapkan kembali ke kurikulum 2006 atau
kurikulum KTSP ( Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan). Rupanya menteri baru Bp.
Muhajir ingin melanjutkan kurikulum 2013 secara bertahap.
Berbagai
usulan perubahan dibidang pendidikan yang berada dalam kepengurusan menteri
baru Bp. Muhajir telah terdengar di tengah masyarakat. Di antaranya;
penghapusan sertifikasi guru diganti dengan resonansi sosial, menjadikan hari
Sabtu sebagai hari libur, dan kegiatan belajar Full Day School. Terjadi
berbagai pro dan kontra terkait kebijakan yang akan diterapkan menteri
pendidikan yang baru. Ada yang memberikan komentar bahwa menteri yang baru asal
memberikan program dan ada yang memberikan dukungan terhadap kebijakan menteri
karena melihat dari berbagai segi.
Kebijakan
Full Day bagi beberapa sekolah akan menghadapi berbagai tantangan, dari segi
kurikulum perlu adanya penambahan materi pelajaran, dari segi keuangan perlu
ada alokasi tambahan dana untuk menunjang Full Day, dari segi pendidik perlu
mempersiapkan diri untuk mengajar seharian, dari segi siswa perlu adanya
pembiasan dengan belajar 1 hari dari pagi sampai sore.
Oleh
karena itu perlu adanya sosialisasi kepada seluruh pendidik di sekolah agar
program Full Day dapat berjalan dengan baik dan mencapai tujuan pendidikan yang
diharapkan. Setiap sekolah perlu mengadakan berbagai persiapan dalam rangka
menghadapi kegiatan belajar dengan sistem Full Day dengan mengelola 8 standar
yang terkait dengan program tersebut.
Apabila
ditinjau dari tujuan menteri pendidikan mengusulkan program Full Day adalah
memantapkan peserta didik dalam memahami agama. Dapat diartikan bahwa setelah
kegiatan belajar selama jam efektif, dilanjutkan dengan materi pelajaran agama
islam. Materi pelajaran PAI dapat diwujudkan dengan kegitan baca iqra` atau Al
Qur`an dan tambahan materi tentang aqidah dan akhlak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar