Februari 10, 2012

SI KAYA DAN SI MISKIN


Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa disaat orang-orang kaya dihisab,mereka melihat golongn fakir dan miskin lewat dihadapan mereka, golongan itu melalui hisab yang sangat cepat. Orang-oarang kaya bertanya keheranan, Mengapa kalian begitu cepat melewati hisab ini ? Mereka menjawab,”Kami adalah kaum yang di dunia tidak memiliki apa-apa, lalu apa yang dihisab dari kami?
Dari abu darda ia berkata rosulullah bersabda Sesungguhnya di hadapan kalian akan ada ujian berat yang tidak akan ada ujian berat yang tidak lolos darinya kecuali orang-orang yang membawa beban(harta) yang ringan.(HR.Al bazzar.dinyatakan shohih oleh albani dalam shohih at-targhib wat tarhib no.3176)
Dari abdullah bin amru dari nabi, Beliau bersabda pada hari kiamat kelak kalian akan berkumpul. Lalu ditanyakan Dimanakah orang-orang fakir dan miskin dari umat ini? Merekapun segera  berdiri lalu ditanyakan kepada mereka Apa yang dahulu kalian kerjakan? mereka menjawab Wahai Rabb kami sesungguhnya engkau dahulu menguji kami maka kamipun bersabar lalu engkau mengkaruniakan harta dan kekuasaan kepada selain kami. Allah mejawab,’’kalian telah berkata benar. Maka merekapun dipersilahkan masuk ke surga sebelum orang lain dipersilahkan. Sementara itu sulitnya proses hisab harus dihadapi oleh orang-orang yang mempuyi kekuasaan.

Para sahabat bertanya dimana orang-orang mumin pada hari itu? Rasullah menjawab, Bagi mereka disediakan kursi-kursi yang terbuat dari cahaya mereka dinaungi oleh awan tebal dan hari itu orang-orang mumin lebih pendek dari sesaat (1jam diwaktu siang) di waktu siang.(HR. Thabarani dan ibnu hiban no.7542 dinyatakan hasan oleh albani dalam shohih at-targhib wat tarhib no.3590) Meski demikian bukan berarti kedudukan orang mukmin yang miskin lebih tinggi dari kedudukan orang mukmin yang kaya. Bisa jadi kedudukan orang mumin yang kaya di surga lebih tinggi dari kedudukan orang orang mumin yang Miskin, mengingat banyak amal yang saleh yang hanya mampu dikerjakan oleh orang-orang kaya. Seperti berjihad dengan harta, bersedekah, memerdekan budak, membangun masjid, menyantuni kaum fakir dan miskin menyantuni janda dan anak yatim atau membiayai para pelajar ilmu agama.
Sebagaimana dijelaskan dalam hadist shohih:
Dari Abu hurairah ia berkata orang-orang fakir datang kepada Nabi. Mereka mengatakan,”orang-orang yang dikarunia kelapangan harta telah memborong derajat-derajat yang tinggi dan kenimatan yang kekal. Mereka melaksanakan shalat sebagaimana kami melakasankan shalat. Mereka melakukan shaum sebagaimana kami melaksanakan shaum. Lebih dari itu mereka mempunyai kelebihan harta yang mereka gunakan untuk menunaikan haji umrah dan berjihad dan bersedekah.

Tidak ada komentar: