November 29, 2015

PENDIDIKAN KARAKTER VS TA`DIB



Dekadensi moral dikalangan remaja dewasa ini semakin menyedihkan, telah banyak remaja berbuat kerusakan dan kehinaan sehingga menjadikan mereka tidak terhormat di masyarakat. Problem ini menjadi tugas besar lembaga pendidikan yang mendapatkan amanah UUSP untuk mencetak generasi yang berkualitas.
Tugas berat yang diemban lembaga pendidikan ini menjadikan para pemikir pendidikan untuk lebih serius memikirkan konsep pendidikan yang ideal untuk generasi muda sekarang dan yang akan datang. Salah satu buah pemikiran mereka adalah pendidikan karakter. Pendidikan karakter ini pada intinya adalah proses pembelajaran yang diselenggarakan di sekolah tidak hanya pada aspek kognitif saja, tetapi berusaha untuk menanamkan nilai pada diri peserta didik.
Kurikulum KTSP diluncurkan sebagai implementasi pendidikan karakter yang menggantikan kurikulum KBK. Dalam kurikulum KTSP lebih ditekankan adanya proses pembelajaran yang menekankan pada pembentukan karakter. Untuk mengetahui keberhasilan proses pembelajaran tersebut dibuat sistem penilaian yang bersifat menyeluruh tidak hanya pada kognitif.
Kurikulum KTSP telah berjalan cukup lama tetapi hasil bisa dikatakan belum maksimal. Hal itu terbukti semakin derasnya kerusakan moral remaja terutama Bangsa Indonesia. Kerusakan moral tidak dialami oleh para remajanya tetapi para orang tua terutama guru ada yang terlibat berbagai kasus yang menggambarkan buruknya akhlak mereka.
Melihat kurang maksimalnya penerapan pendidikan karakter tersebut, muncul pertanyaan apakah cukup hanya pendidikan karakter saja ? ?
Ada beberapa negara yang memiliki karakter yang baik sehingga menjadikan negeri mereka maju. Dan ternyata kebanyakan mereka non muslim. Ada orang-orang non muslim yang begitu rajin dan disiplin dalam berbuat baik antar sesama dan ada juga pemimpin non muslim yang tidak pernah berbuat korupsi. Apakah mereka semua adalah orang-orang yang sudah baik ???
Dalam pandangan Islam orang yang baik adalah orang yang paling bertakwa sebagaimana dalam firman Nya Surat Al Hujurat ayat 13 yang artinya “Sesungguhnya orang yang baik di antara kalian adalah orang yang paling bertakwa”.
Dengan demikian contoh realita karakter yang ada pada diri non muslim itu tidak menjadikan mereka orang baik tapi tetap menjadi orang buruk karena mereka tidak tepat menempatkan hak dan kewajiban. Hak seorang hamba adalah beribadah hanya kepada Allah, karena non muslim tidak menyembah Allah maka mereka telah buruk meski berbuat baik melebihi orang Islam. Cara pandang seperti ini berimplikasi adanya konsep pendidikan Adab. Pendidikan Adab pada intinya pengenalan dan pengakuan atas realitas sesuai dengan harkat dan martabat berdasarkan tabiat alam. Pengenalan artinya ilmu, pengakuan artinya amal dan tabiat alam adalah Islam, jadi pendidikan Adab adalah proses memahami segalanya sesuai islam dan mengamalkannya dengan baik. Segala hal yang dipelajari harus ditinjau dari kacamata islam agar amalan yang dikerjakan menjadi nilai yang besar di mata Allah.
Jelas sudah bahwa nilai-nilai pendidikan karakter itu bersumber dari Islam. Seorang pendidik harus mampu menginternalisasikan akhlak Nabi Muhammad sebagai pendidik terbaik dalam kegiatan pembelajaran sehingga akan mempermudah mereka untuk mencetak generasi emas di masa depan.
 

Tidak ada komentar: