Desember 20, 2015

ARTI E-LEARNING

E-LEARNING: TEROBOSAN BARU DALAM PENDIDIKAN 

E-learning terdiri dari dua bagian yaitu e yang merupakan singkatan dari “elektronic” dan “learning” yang berarti “pembelajaran” (Eveline Siregar, 2004: 197).  Jadi e-learning berarti pembelajaran dengan menggunakan jasa bantuan perangkat elektronik. Secara istilah ada beberapa devinisi di antaranya e-learning adalah sebuah proses pembelajaran yang dilakukan melalui network yang berupa internet atauintranet (Munir, 2009: 170). E-learning merupakan penerapan teknologi informasi yang ditujukan untuk
mempermudah proses pembelajaran yang dikemas dalam bentuk digital konten dan pelaksanaannya membutuhkan sarana komputer yang terkoneksi dengan internet (Rusman, 2012: 136). E-learning sebagai pembelajaran yang menggunakan rangkaian elektronik (LAN dan internet) untuk menyampaikan isi pembelajaran, interaksi, atau bimbingan (Jaya Kumar C Koran, 2002: 22). Devinisi lainnya oleh Dong (dalam Kamarga, 2001: 53) mendefinisikan e-learning adalah kegiatan belajar yang melalui perangkat elektronik komputer yang tersambungkan ke internet di mana peserta didik berupaya memperoleh bahan belajar yang sesuai dengan kebutuhannya. E-learning adalah proses belajar secara efektif yang dihasilkan dengan cara menggabungkan penyampaian materi secara digital yang terdiri dari dukungan dan layanan dalam belajar (Barbara, S., Wagner P., et al, 2008:4). Selain itu, Seok (2008: 725) menyatakan bahwa     e-learning is a new form of pedagogy for learning in the 21st century.           E teachers are e-learning instructional designers, facilitator of interaction, and subject matter exsperts. Fernando Alonso et al (2008: 389) mengatakan bahwa Learning Management Systems (LMS) or e-learning platforms are dedicated software tools intended to offer a virtual educational or on-line training environment.
Jadi pembelajaran berbasis e-learning adalah sebuah pengalaman belajar dengan memanfaatkan teknologi elektronik dengan salah satu media yang digunakan adalah internet untuk berkomunikasi dan menyampaikan informasi pembelajaran.
Pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi akan berjalan efektif jika peran guru dalam pembelajaran adalah sebagai fasilitator pembelajaran atau memberikan kemudahan peserta didik untuk belajar bukan hanya sebagai pemberi informasi. Guru bukan satu- satunya sumber informasi yang disampaikan. Guru memberikan kesempatan yang sebesar-besarnya dan menciptakan kondisi bagi peserta didik untuk mengembangkan cara-cara belajarnya sendiri sesuai dengan karakteristik, kebutuhan, bakat dan minatnya. Guru berperan sebagai pemrogram yaitu selalu kreatif dan inovatif menghasilkan berbagai karya inovatif berupa program atau perangkat lunak yang akan digunakan untuk membelajarkan peserta didik. Peserta didik selain mendapatkan informasi yang disampaikan oleh guru tetapi juga mendapatkan berbagai informasi dan atau ilmu pengetahuan.
Secara umum terdapat beberapa hal penting sebagai persyaratan pelaksanaan e-learning yaitu sebagai berikut (Made Wena, 2012: 212), kegiatan proses pembelajaran dilakukan melalui pemanfaatan jaringan internet dalam bentuk media elektronik yaitu salah satunya adalah wabsite atau aplikasi lainnya yang ada pada internet, tersediannya dukungan layanan tutor yang dapat membantu peserta didik apabila mengalami kesulitan belajar, adanya lembaga penyelenggara atau pengelola e-learning, adanya sikap positif dari peserta didik dan tenaga guru terhadap teknologi komputer dan internet, tersediannya rancangan sistem pembelajaran yang dapat dipelajari oleh setiap peserta didik, adanya sistem evaluasi terhadap kemajuan belajar peserta didik dan mekanisme umpan balik yang dikembangkan oleh lembaga penyelenggara. Dengan memperhatikan persyaratan di atas diharapkan   e-learning dapat berjalan dengan baik.

Tidak ada komentar: