Secara etimologis atau
kebahasaan, kata “pendidikan” berasal dari kata dasar
“didik” yang mendapat imbuhan awalan dan
akhiran pe-an. Berubah menjadi kata kerja ‘mendidik’ yang berarti membantu anak
untuk menguasai aneka pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai yang diwarisi
dari keluarga dan masyarakatnya (Rohman,2013:5).
Menurut Ki Hajar Dewantara,
mengartikan pendidikansebagai usaha menuntun segenap kekuatan kodrat yang ada
pada anak baik sebagai individu manusia maupun sebagai anggota masyarakat agar
dapat mencapai kesempurnaan hidup. Menurut Driyakarya, menyebut pendidikan
adalah proses pemanusiaan manusia muda (Rohman,2013:8).
Sedangkan menurut Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem PendidikanNasional
menyebutkan: “pendidikanadalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan
yang dibutuhkan bagi dirinya, masyarakat dan bangsa” (Rohman, 2013:10).
Pendidikan menurut Islam atau Pendidikan Islami, yakni pendidikan yang dipahami dan dikembangkan dari ajaran dan nilai-nilai fundamental
yang terkandung dalam sumber dasarnya, yaitu dan Al-Quran dan As-Sunnah. Dalam
perngertian yang pertama ini, pendidikan Islam dapat berwujud pemikiran dan
teori pendidikan yang mendasarkan diri atau
dibangun dan dikembangkan dari sumber-sumber dasar tersebut.
Pendidikan ke-Islam-an atau Pendidikan
Agama Islam, yakni upaya mendidik agama Islam atau ajaran Islam dan
nilai-nilainya, agar menjadi way of life
(pandangan dan sikap hidup) seseorang. Dalam pengertian yang kedua ini
pendidikan Islam dapat berwujud: (1) segenap kegiatan yang dilakukan seseorang
atau suatu lembaga untuk membantu seorang atau sekelompok peserta didik dalam
menanamkan dan/atau menumbuh kembangkan ajaran Islam dan nilai-nilainya pada
salah satu atau beberapa pihak.
Pendidikan dalam Islam, atau proses dan praktek penyelenggaraan pendidikan yang berlangsung dan berkembang dalam sejarah umat Islam. Dalam arti
proses bertumbuh kembangnya Islam dan umatnya,
baik Islam sebagai agama, ajaran maupun sistem budaya dan peradaban, sejak zaman Nabi Muhammad SAW sampai sekarang.
Jadi dalam pengertian yang ketiga ini istilah pendidikan Islam dapat dipahami sebagai proses pembudayaan dan pewarisan ajaran
agama, budaya dan peradaban umat Islam dari generasi ke generasi sepanjang
sejarahnya (Muhaimin, 2001:29-30).
Menurut Omar Muhammad al Syaibani (2000: 399) pendidikan
adalah proses mengubah tingkah laku individu, pada kehidupan pribadi,
masyarakat, dan alam sekitarnya, dengan cara pengajaran sebagai suatu
aktitivitas asasi dan sebagai profesi di antara profesi-profesi asasi dalam
masyarakat.
Hasan Langgulung (2001:32) pendidikan Islam adalah suatu
proses yang mempunyai tujuan yang biasanya diusahakan untuk menciptakan pola
–pola tingkah laku tertentu pada anak – anak atau orang yang sedang dididik.
Muhammad Athiyah al Abrasyi ( 2000:23) pendidikan Islam adalah tidak seluruhnya bersifat agama, akhlak, dan
spiritual, namun tujuan ini merupakan landasan bagi tercapainya tujuan yang
bermanfaat. Dalam asas pendidikan Islam tidak ada terdapat pandangan yang bersifat
materialistis, namun pendidikan Islam memandang materi, atau usaha mencari rizki sebagai masalah temporer
dalam kehidupan, dan bukan ditujukan untuk mendapatkan materi semata-mata,
melainkan untuk mendapatkan manfaat yang seimbang.
Menurut rumusan Konferensi Pendidikan Islam sedunia yang
ke 2 pada tahun 1980 di Islam abad pendidikan Islam adalah sebuah pendidikan
yang ditujukan untuk mencapai keseimbangan pertumbuhan personalitas manusia
secara menyeluruh, dengan cara melatih jiwa, akal, perasaan, dan fisik manusia.
Dengan demikian, pendidikan diarahkan untuk mengembangkan manusia pada seluruh
aspeknya: spiritual, intelektual, daya imaginasi, fisik, keilmuan, dan bahasa,
baik secara individual maupun kelompok, serta mendorong seluruh aspek tersebut
untuk mencapai kebaikan dan kesempurnaan, tujuan akhir pendidikandiarahkan pada
upaya merelasisasikan pengabdian manusia kepada Allah, baik pada tingkat
individual maupun masyarakat dan kemanusiaan secara luas.
Pendidikan Islam itu memiliki 3 konsep: tarbiyah, ta’lim
dan ta’dib. Tarbiyah merupakan proses pendidikanyang menitik beratkan pada
pemeliharaan anak untuk mengembangkan potensinya, Ta’lim merupakan proses
pendidikanyang menitik beratkan pengajaran pada anak.
Adapun menurut
Al Attas kata yang tepat untuk menggambarkan konsep pendidikan
Islam adalah dengan ta’dib, karena kata tersebut mencakup
tarbiyah dan ta’lim. Kata ta’dib mendiskripsikan bahwa pendidikanitu
mengembangkan potensi anak dengan pengajaran dan penanaman akhlak agar
terbentuk insan kamil.
Pendidikan Agama Islam adalah segala upaya yang dilakukan seseorang
dengan sengaja untuk mengembangkan potensi anak melalui proses pengajaran dan
penanaman nilai berdasarkan Al-Quran dan Hadist agar menjadi insan kamil yang
berguna bagi agama, nusa dan bangsa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar