Wahai
putra-putra Timur, tidakkah kalian tahu bahwa kekuatan orang-orang Barat dan
dominasi mereka atas kalian itu diperoleh dari kemajuan mereka dalam
pembelajaran dan pendidikan, dan kemerosotan kalian pada bidang-bidang ini ? ..
Apakah kalian puas dengan keberhasilan kalian pada masa silam .. dan tetap pada
keadaan malang saat ini karena kebodohan dan kekeliruan
(Karl Popper, The Open Society and its Enemies, Vol 1-2 dalam Allawi, Krisis
Peradaban Islam).
Sebuah
ungkapan yang memberikan cambuk bagi umat Islam di masa sekarang. Kaum muslimin
yang jumlahnya cukup banyak di beberapa negara telah mengalami berbagai problem
secara internal dan eskternal. Negara-negara yang penduduknya mayoritas muslim
mengalami kemunduran dari berbagai aspek kehidupan dari ekonomi, sosial dan
pendidikan.
Sistem
ekonomi yang diterapkan di negara Islam masih menggunakan sistem barat. Tidak
asing lagi di kalangan masyarakat umum adanya bank yang bernotabe islam masih
menggunakan sistem barat yang terdapat banyak cela dan dapat mengalami kerugian
sebagaimana negara Barat dewasa ini.
Kehidupan
masyarakat Islam telah terkena arus globalisasi yang bersifat hedonis dan
materalistis. Gaya hidup para pemuda di beberapa negara islam lebih suka dengan
cara hidup Barat yang menyia-nyiakan waktu dan senang dengan berbagai bentuk
kemaksiatan. Pertengah tahun 2015 ada berita yang membuat miris di hati yaitu
pemerintah Amerika mengesahkan LGBT. Kebijakan yang menjijikan itu akan diikuti
oleh negara Indonesia, na`udzubillah.
Pendidikan
di zaman modern sekarang lebih mengarah kepada sistem barat. Secara umum konsep
pendidikan barat memiliki banyak kekurangan. Diantaranya adalah pembelajaran
yang diterapkan bersifat rasional dan empiris. Pembelajaran yang lebih
menggunakan pendekatan akal dalam pandangan barat tanpa memperhatikan spiritual
berakibat menghasilkan manusia sekuler.
Berbagai
masalah yang dihadapi kaum muslimin itu harus menjadi perhatian bersama. Kaum
muslimin harus kembali mengkaji sejarah kemajuan islam di masa silam dan
berusaha mewujudkan kejayaan tersebut di masa mendatang. Kehebatan generasi
masa lalu dapat dilihat dari kemampuan mereka menemukan ilmu baru dan menjadi
landasan manusia untuk mengembangkan kehidupan manusia. Di antaranya, Ibnu Sina
yang berhasil menemukan ilmu kedokteran, Al Khawarizmi yang berhasil menemukan
ilmu matematika, Abbas Ibnu Firnas yang berhasil menciptakan pesawat terbang
dan masih banyak lagi para ilmuwan islam masa lalu. Langkah yang dapat
digunakan adalah dengan berusaha menerapkan berbagai akhlak yang telah
dilakukan generasi masa lalu dalam kehidupan sehari-hari.
Aspek
yang urgen dalam agenda perubahan untuk menuju kejayaan adalah lembaga
pendidikan. Berbagai bentuk pembelajaran diterapkan dalam lembaga tersebut guna
menghasilkan manusia yang cerdas. Tampaknya pendidikan yang telah diterapkan
terutama di Indonesia belum maksimal sebagaimana yang telah diamanahkan dalam
UUD 1945, bahwa diselenggarakannya pendidikan bertujuan untuk mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Allah Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi
warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Oleh
karena itu perlu adanya perbaikan dalam penyelenggaraan pendidikan di Indonesia
terutama dalam lembaga pendidikan Islam. Dan perlu adanya kerjasama dari
seluruh komponen untuk menyukseskan program tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar