Mei 03, 2016

Cermin Kaum Muslimin : Intropeksi Bersama 2016 : Menuju Kejayaan Peradaban Islam

Wahai putra-putra Timur, tidakkah kalian tahu bahwa kekuatan orang-orang Barat dan dominasi mereka atas kalian itu diperoleh dari kemajuan mereka dalam pembelajaran dan pendidikan, dan kemerosotan kalian pada bidang-bidang ini ? .. Apakah kalian puas dengan keberhasilan kalian pada masa silam .. dan tetap pada keadaan malang saat ini karena kebodohan dan kekeliruan (Karl Popper, The Open Society and its Enemies, Vol 1-2 dalam Allawi, Krisis Peradaban Islam).
Sebuah ungkapan yang memberikan cambuk bagi umat Islam di masa sekarang. Kaum muslimin yang jumlahnya cukup banyak di beberapa negara telah mengalami berbagai problem secara internal dan eskternal. Negara-negara yang penduduknya mayoritas muslim mengalami kemunduran dari berbagai aspek kehidupan dari ekonomi, sosial dan pendidikan.
Sistem ekonomi yang diterapkan di negara Islam masih menggunakan sistem barat. Tidak asing lagi di kalangan masyarakat umum adanya bank yang bernotabe islam masih menggunakan sistem barat yang terdapat banyak cela dan dapat mengalami kerugian sebagaimana negara Barat dewasa ini.

Kehidupan masyarakat Islam telah terkena arus globalisasi yang bersifat hedonis dan materalistis. Gaya hidup para pemuda di beberapa negara islam lebih suka dengan cara hidup Barat yang menyia-nyiakan waktu dan senang dengan berbagai bentuk kemaksiatan. Pertengah tahun 2015 ada berita yang membuat miris di hati yaitu pemerintah Amerika mengesahkan LGBT. Kebijakan yang menjijikan itu akan diikuti oleh negara Indonesia, na`udzubillah.
Pendidikan di zaman modern sekarang lebih mengarah kepada sistem barat. Secara umum konsep pendidikan barat memiliki banyak kekurangan. Diantaranya adalah pembelajaran yang diterapkan bersifat rasional dan empiris. Pembelajaran yang lebih menggunakan pendekatan akal dalam pandangan barat tanpa memperhatikan spiritual berakibat menghasilkan manusia sekuler.
Berbagai masalah yang dihadapi kaum muslimin itu harus menjadi perhatian bersama. Kaum muslimin harus kembali mengkaji sejarah kemajuan islam di masa silam dan berusaha mewujudkan kejayaan tersebut di masa mendatang. Kehebatan generasi masa lalu dapat dilihat dari kemampuan mereka menemukan ilmu baru dan menjadi landasan manusia untuk mengembangkan kehidupan manusia. Di antaranya, Ibnu Sina yang berhasil menemukan ilmu kedokteran, Al Khawarizmi yang berhasil menemukan ilmu matematika, Abbas Ibnu Firnas yang berhasil menciptakan pesawat terbang dan masih banyak lagi para ilmuwan islam masa lalu. Langkah yang dapat digunakan adalah dengan berusaha menerapkan berbagai akhlak yang telah dilakukan generasi masa lalu dalam kehidupan sehari-hari.
Aspek yang urgen dalam agenda perubahan untuk menuju kejayaan adalah lembaga pendidikan. Berbagai bentuk pembelajaran diterapkan dalam lembaga tersebut guna menghasilkan manusia yang cerdas. Tampaknya pendidikan yang telah diterapkan terutama di Indonesia belum maksimal sebagaimana yang telah diamanahkan dalam UUD 1945, bahwa diselenggarakannya pendidikan bertujuan untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Allah Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Oleh karena itu perlu adanya perbaikan dalam penyelenggaraan pendidikan di Indonesia terutama dalam lembaga pendidikan Islam. Dan perlu adanya kerjasama dari seluruh komponen untuk menyukseskan program tersebut.



Tidak ada komentar: