Bismillahir
rahmanir rahim. Segala puji bagi Allah Sang Pemberi
hidayah kepada manusia yang dikehendaki. Sholawat dan salam semoga tetap
tercurahkan kepada Nabi Muhammad saw, keluarga, sahabat dan pengikut beliau
sampai akhir zaman.
Problem
yang dihadapi Indonesia mencapai titik kompleksitas yang cukup memprihatinkan.
Berbagai masalah berdatangan dan banyak para petinggi tidak mampu menyelesaikan
seluruh masalah tersebut dengan baik. Salah satu aspek yang menjadi perhatian
seluruh elemen masyarakat tanah air adalah masalah remaja. Kerusakan moral di
kalangan remaja dewasa ini sangat mengiris hati. Banyak dari mereka putus
sekolah, berbuat maksiat, tawuran antar pelajar, berjudi, dan
narkoba. Para remaja melewati kehidupan
mereka dengan perbuatan yang sia-sia dan berakibat pada rapuhnya Bangsa
Indonesia di masa mendatang. Mayoritas masyarakat menuding bahwa akar kerusakan
remaja adalah pendidikan. Lembaga yang menyelenggarakan program pendidikan
belum mampu menghasilkan manusia beradab sebagaimana tertera dalam
Undang-Undang tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Para
petinggi dan pemerhati telah berupaya maksimal untuk mengadakan perbaikan dalam
sistem pendidikan. Perubahan kurikulum yang disesuaikan dengan perkembangan
zaman dan peningkatan kualitas pendidik merupakan bukti kongrit bahwa
pendidikan di Indonesia terus diperbaiki agar mencapai visi yang
dicita-citakan.
Upaya
perbaikan pendidikan di Indonesia harus kembali kepada fitrah manusia. Seluruh
problem yang dihadapi dalam dunia pendidikan dapat dicari solusinya dari Al
Qur`an dan Al Hadis yang menjadi pedoman hidup manusia.
Selain
itu seluruh masyarakat harus kembali merenungi firman Allah yang artinya ““Dan
hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak
yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. oleh sebab
itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan
perkataan yang benar”( Q.S. An-Nisa` : 9 ). Dengan pendidikan maka akan
memunculkan generasi yang tangguh. Dengan demikian tugas “mendidik” adalah
tanggung jawab bersama. Oleh karena itu orang tua di rumah, guru di sekolah,
dan masyarakat harus kembali menyadari tanggung jawab ini dan ikut serta menyukseskan program pendidikan demi
kemajuan bangsa. Waallahu a`lam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar