Kaum
kafir Quraisy telah memenangkan peperang di medan Uhud. Mereka memiliki ambisi
untuk menyerang kembali kaum muslimin. Para tokoh Quraisy telah menyiapkan
pasukan besar yang akan mewujudkan cita-cita buruk mereka. Berawal dari itu
muncul perang Khandaq.
Khadaq
secara bahasa artinya parit. Perang ini dinamakan khandaq karena kaum muslimin
membuat parit di sekitar Madinah sebagai pertahanan kota. Perang ini disebut
juga dengan perang ahzab yang artinya beberapa golongan. Perang ini dinamakan
ahzab karena kaum kafir Quraisy mengumpulkan pasukan dari seluruh golongan yang
membenci Islam dan golongan Yahudi.
Nabi
Muhammad dan para sahabat mengadakan musyawarah untuk mempersiapkan pasukan.
Ada sahabat yang mengusulkan agar para sahabat menghadapi kaum kafir Quraisy di
luar Madinah dan ada pasukan khusus yang menjaga Madinah. Ada juga sahabat yang
mengusulkan agar kaum muslimin melakukan pertahanan di jantung kota Madinah.
Seorang sahabat bernama Salman Al Farisi yang berasal dari Persia mengusulkan
kepada Nabi Muhammad untuk membuat parit untuk menahan gerakan pasukan musuh
yang berusaha menyerbu Madinah. Para sahabat menerima usulan tersebut dan siap
untuk membuatnya.
Para
sahabat begitu bersemangat dalam membuat parit. Semangat mereka semakin menjadi
setelah mengetahui bahwa Nabi Muhammad ikut serta dalam pembuatannya. Karena
terlalu lama dalam menggali parit, para sahabat merasa kelaparan. Bahkan
Rasulullah menganjal perut beliau dengan batu yang diikuti sahabat lain untuk
menahan lapar. Di tengah kesibukan para sahabat dalam menggali parit, ada
sahabat yang telah berkali-kali memecahkan batu besar tetapi belum berhasil
hingga Nabi Muhammad tiba. Dia mengeluhkan tentang apa yang dialaminya.
Kemudian Nabi Muhammad turun ke parit dan memukul batu besar itu sebanyak 3
kali dan akhirnya pecah. Terlihat percikan api 3 kali di setiap pukulan yang
ditujukan Nabi Muhammad pada batu tersebut.
Para
sahabat bertanya kepada Nabi Muhammad makna dari 3 percikan api tersebut. Nabi
Muhammad menyampaikan bahwa pada percikan pertama memiliki arti Umat Islam akan
menaklukan Persia, percikan kedua memiliki arti Umat Islam akan dapat
menaklukan Romawi dan percikan ketiga memiliki arti Umat Islam akan dapat
menaklukan Yaman. Para sahabat yang mendengarkan kabar tersebut sangat gembira
dan mereka kembali bersemangat untuk menggali parit hingga selesai.
Pasukan
kafir Quraisy telah tiba di dekat Madinah yang berjumlah 10.000 orang dipimpin
langsung oleh Abu Sufyan. Mereka terlihat semangat dan yakin dapat mengalahkan
kaum muslimin. Berbagai upaya dilakukan kaum kafir Quraisy untuk menerobos
parit yang telah dibuat oleh kaum muslimin tetapi mereka gagal. Pada hari
berikutnya kaum kafir Quraisy berusaha menerobos parit tersebut dan ada 2 dari
mereka yang mampu menerebosnya yaitu Amru bin Abi Wudd dan Naufal bin Mughirah.
Orang yang pertama berusaha masuk wilayah kaum muslimin adalah Naufal bin
Mughirah tetapi dapat dihadang pasukan Islam. Dan dilanjutkan oleh Amru bin Abi
Wudd yang berhasil masuk di wilayah Islam. Dia mengajak duel kaum muslimin
dengan penuh kecongkaan dan kesombongan. Ali bin Abi Thalib tampil dan melayani
tantangan Amru bin Abi Wudd. Mereka saling menyerang dan akhirnya Ali mampu
membunuhnya atas izin Allah. Kaum muslimin menyambut kemenangan Ali dengan
teriakan takbir dan kaum kafir Quraisy mundur dari wilayah Madinah.
Orang
kafir Quraisy tidak putus asa, mereka membuat perkemahan di dekat parit dan
menunggu waktu tepat untuk menyerang. Orang kafir Quraisy melakukan
pengempungan terhadap kaum muslimin selama 15 hari.
Tiba-tiba
terjadi angin ribut di sekitar perkemahan kaum kafir Quraisy yang mengakibatkan
perkemahan mereka rusak. Abu Sufyan memutuskan untuk kembali ke Mekah dan
mengakhiri pengepungan terhadap kota Madinah. Seluruh pasukan Quraisy berkemas
dan mereka kembali ke Mekah bersama pemimpin mereka. Selain karena cuaca yang
tidak mendukung merupakan penyebab kaum Quraisy mengurungkan niat untuk
menyerang muslimin adalah karena adanya pembatalan dukungan Bani Quraidah dan
Ghatafan kepada mereka. Suara takbir terdengar keras di wilayah kaum muslimin
sebagai bentuk rasa syukur para sahabat karena musuh telah mundur atas izin dan
bantuan dari Allah.
Hikmah
- Orang Islam harus melakukan musyarawah untuk menyelesaikan berbagai masalah yang dihadapi
- Orang Islam harus cerdas dengan terus belajar
- Kita harus selalu tawakal kepada Allah
- Allah akan menolong hamba Nya yang memperjuangkan Islam
- Apa yang dikatakan Nabi Muhammad pasti benar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar