Januari 31, 2016

PERANG KHANDAQ : STRATEGI PERANG JITU ( 5 H)



Kaum kafir Quraisy telah memenangkan peperang di medan Uhud. Mereka memiliki ambisi untuk menyerang kembali kaum muslimin. Para tokoh Quraisy telah menyiapkan pasukan besar yang akan mewujudkan cita-cita buruk mereka. Berawal dari itu muncul perang Khandaq.
Khadaq secara bahasa artinya parit. Perang ini dinamakan khandaq karena kaum muslimin membuat parit di sekitar Madinah sebagai pertahanan kota. Perang ini disebut juga dengan perang ahzab yang artinya beberapa golongan. Perang ini dinamakan ahzab karena kaum kafir Quraisy mengumpulkan pasukan dari seluruh golongan yang membenci Islam dan golongan Yahudi.

Nabi Muhammad dan para sahabat mengadakan musyawarah untuk mempersiapkan pasukan. Ada sahabat yang mengusulkan agar para sahabat menghadapi kaum kafir Quraisy di luar Madinah dan ada pasukan khusus yang menjaga Madinah. Ada juga sahabat yang mengusulkan agar kaum muslimin melakukan pertahanan di jantung kota Madinah. Seorang sahabat bernama Salman Al Farisi yang berasal dari Persia mengusulkan kepada Nabi Muhammad untuk membuat parit untuk menahan gerakan pasukan musuh yang berusaha menyerbu Madinah. Para sahabat menerima usulan tersebut dan siap untuk membuatnya.
Para sahabat begitu bersemangat dalam membuat parit. Semangat mereka semakin menjadi setelah mengetahui bahwa Nabi Muhammad ikut serta dalam pembuatannya. Karena terlalu lama dalam menggali parit, para sahabat merasa kelaparan. Bahkan Rasulullah menganjal perut beliau dengan batu yang diikuti sahabat lain untuk menahan lapar. Di tengah kesibukan para sahabat dalam menggali parit, ada sahabat yang telah berkali-kali memecahkan batu besar tetapi belum berhasil hingga Nabi Muhammad tiba. Dia mengeluhkan tentang apa yang dialaminya. Kemudian Nabi Muhammad turun ke parit dan memukul batu besar itu sebanyak 3 kali dan akhirnya pecah. Terlihat percikan api 3 kali di setiap pukulan yang ditujukan Nabi Muhammad pada batu tersebut.
Para sahabat bertanya kepada Nabi Muhammad makna dari 3 percikan api tersebut. Nabi Muhammad menyampaikan bahwa pada percikan pertama memiliki arti Umat Islam akan menaklukan Persia, percikan kedua memiliki arti Umat Islam akan dapat menaklukan Romawi dan percikan ketiga memiliki arti Umat Islam akan dapat menaklukan Yaman. Para sahabat yang mendengarkan kabar tersebut sangat gembira dan mereka kembali bersemangat untuk menggali parit hingga selesai.
Pasukan kafir Quraisy telah tiba di dekat Madinah yang berjumlah 10.000 orang dipimpin langsung oleh Abu Sufyan. Mereka terlihat semangat dan yakin dapat mengalahkan kaum muslimin. Berbagai upaya dilakukan kaum kafir Quraisy untuk menerobos parit yang telah dibuat oleh kaum muslimin tetapi mereka gagal. Pada hari berikutnya kaum kafir Quraisy berusaha menerobos parit tersebut dan ada 2 dari mereka yang mampu menerebosnya yaitu Amru bin Abi Wudd dan Naufal bin Mughirah. Orang yang pertama berusaha masuk wilayah kaum muslimin adalah Naufal bin Mughirah tetapi dapat dihadang pasukan Islam. Dan dilanjutkan oleh Amru bin Abi Wudd yang berhasil masuk di wilayah Islam. Dia mengajak duel kaum muslimin dengan penuh kecongkaan dan kesombongan. Ali bin Abi Thalib tampil dan melayani tantangan Amru bin Abi Wudd. Mereka saling menyerang dan akhirnya Ali mampu membunuhnya atas izin Allah. Kaum muslimin menyambut kemenangan Ali dengan teriakan takbir dan kaum kafir Quraisy mundur dari wilayah Madinah.
Orang kafir Quraisy tidak putus asa, mereka membuat perkemahan di dekat parit dan menunggu waktu tepat untuk menyerang. Orang kafir Quraisy melakukan pengempungan terhadap kaum muslimin selama 15 hari.
Tiba-tiba terjadi angin ribut di sekitar perkemahan kaum kafir Quraisy yang mengakibatkan perkemahan mereka rusak. Abu Sufyan memutuskan untuk kembali ke Mekah dan mengakhiri pengepungan terhadap kota Madinah. Seluruh pasukan Quraisy berkemas dan mereka kembali ke Mekah bersama pemimpin mereka. Selain karena cuaca yang tidak mendukung merupakan penyebab kaum Quraisy mengurungkan niat untuk menyerang muslimin adalah karena adanya pembatalan dukungan Bani Quraidah dan Ghatafan kepada mereka. Suara takbir terdengar keras di wilayah kaum muslimin sebagai bentuk rasa syukur para sahabat karena musuh telah mundur atas izin dan bantuan dari Allah.

Hikmah
  1. Orang Islam harus melakukan musyarawah untuk menyelesaikan berbagai masalah yang dihadapi
  2. Orang Islam harus cerdas dengan terus belajar
  3. Kita harus selalu tawakal kepada Allah
  4. Allah akan menolong hamba Nya yang memperjuangkan Islam
  5. Apa yang dikatakan Nabi Muhammad pasti benar.

Tidak ada komentar: